dear my nada,
hati ini tahu sosok tak selalu ada disisimu, begitu banyak waktu yang terbuang mengurus semua kerumitan ini, dan momen menjadi korban empuk perubahan ini. yah momen kita.
semalam hati tersentak saat mendengar kau terbangun disela tidurmu, yah seperti yang terjadi seminggu terakhir ini, mamamu pulang larut. dan petir menyambarkan rasa rindu yang mendalam akan senyummu dan suaramu, namun kata yang terucap dari bibirmu yang kurindu bukanlah namaku. spontan tubuh terkujur kaku dan senyum pun miris, saat kau menolak aku memelukmu.
nada, semoga ini hanya angan dan rasa yang berlebih dihatiku yang merasakan lautan ombak rasa bersalah karena tak mampu membagi waktu dengan lebih adil untukmu.
nada mama sayang kamu,
love
No comments:
Post a Comment